Warga Mexico City berkumpul memeringati Hari Perempuan Sedunia, Sabtu (7/3) | Rebecca Blackwell/AP

Internasional

Hari tanpa Wanita di Meksiko

 

Jangan pergi, jangan berbelanja, dan jangan membeli apa pun. Itulah seruan dari para aktivis wanita pada Senin (9/3). Namun, belum jelas apakah Meksiko akan benar-benar bisa melaksanakan hari tanpa wanita.

Perbincangan tentang kekerasan gender memang memanas selama setahun terakhir. Seruan dan keinginan untuk menggelar aksi akhirnya memuncak, apakah jika wanita "menghilang" sejenak dapat menjadi sikap politik yang kuat di negeri itu. Sementara itu, aksi itu juga bertepatan dengan momentum peringatan Hari Wanita Internasional pada 8 Maret.

Seorang dokter gigi wanita Jesica Solis mengatakan, tidak akan praktik medis pada Senin. Sedangkan, Marta Perez, ibu rumah tangga, mengatakan kepada suaminya, ia tak akan mencuci piring satu pun. Putri mereka yang berusia 18 tahun juga akan "menghilang" dari media sosial pada Senin.

Data Pemerintah Meksiko menyebutkan, ada 3.825 wanita meninggal dengan kekerasan pada 2019, atau meningkat tujuh persen dari tahun sebelumnya. Ribuan wanita lainnya dilaporkan lenyap tanpa jejak dalam beberapa tahun terakhir. Meksiko menjadi salah satu negara yang paling berbahaya bagi wanita.

Pembunuhan wanita di Meksiko kerap dibarengi dengan kekerasan seksual dan kekerasan yang luar biasa. Sejumlah wanita bahkan dilaporkan dibakar, dimutilasi. Kekejaman ini membuat muncul istilah baru, yaitu femicide, yang mirip dengan kata homicide atau pembunuhan dalam bahasa Inggris.

Gugat lewat lagu

Sementara itu, Vivir Quintana memilih cara lain. Lagu berjudul  "Song Without Fear" diciptakannya dan menjadi "lagu kebangsaan" bagi perempuan Meksiko. Lahirnya lagu tersebut pun karena dia harus mengalami kehilangan temannya karena dibunuh.

Perempuan berusia 36 tahun dari negara bagian Coahuila ini pun menjadikan peristiwa itu pencetus lahirnya lagu "Song Without Fear". Dia menyalurkan kemarahan bersama dengan harapan akan keadilan.

"Segala sesuatu berubah dalam persepsi saya tentang dunia, dalam melihat bahwa kami adalah korban yang sangat mungkin," kata Quintana.

"Pada setiap menit setiap minggu, mereka mencuri teman kita, mereka membunuh saudara perempuan kita. Mereka menghancurkan tubuh mereka, mereka menghilangkannya. Tolong, jangan lupa nama mereka, Mr Presiden," ujarnya dengan suara dalam. Saat ditemui, ia sedang melakukan latihan dan menyetel gitar akustiknya.  

Seruan dalam lirik lagu itu bukan hanya ditujukan untuk Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador yang selama ini dikritik kurang berbuat maksimal mengatasi kekerasan gender, melainkan juga, Quintana menjelaskan, itu menjadi kritik bagi para pemimpin di seluruh Amerika Latin untuk memprioritaskan masalah ini. Foto di Mexico City pada 5 Maret menunjukkan gerbong kereta khusus yang disediakan untuk perempuan dan anak-anak di bawah 12 tahun. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat